Menohok ! JAMPPII Angkat Bicara Soal Debat , Ini Komentarnya …

banner 120x600
banner 468x60

SUARABINTARA.COM – TULUNGAGUNG, (28/10/2024) Jaringan Masyarakat Pemantau Pemilu Independen Indonesia (JAMPPII) Republik Indonesia Menilai Debat Pilkada Tulungagung kemarin (26/10/2024) Hanya Formalitas saja dan Terasa Anyep, Video Debat : Lihat Disini 

Bagaimana Tidak, Pasalnya dalam Debat Kemarin JAMPPII tidak melihat Penguatan Visi-Misi yang Disampaikan dan semuanya hanya Mengalir saja seolah Olah Menjadi Anyep.

banner 325x300

“Masyarakat Tulungagung Juga Ramai Membicarakan Hal Ini Di Berbagai Platform Media Sosial Manapun yang kita semua Tahu, dengan Sajian Debat Bakal Calon-Calon Kepala Daerah Kemarin itu Anyep dan Banyak Blundernya” – Ujar Ketua JAMPPII RI Raden Ali Sodik,

Di Kabupaten Tulungagung, Komisioner atau Ketua JAMPPII Tulungagung Menambahkan .

“Seharusnya Debat Kandidat adalah Sarana atau Ajang Penguatan Visi Misi Calon Kepala Daerah agar Masyarakat dapat Memahami kemana Arah nantinya Calon-Calon Bupati dan Wakil Bupati Ini” -Ujar Muntholib , Komisioner / Ketua JAMPPII Kabupaten Tulungagung.

Bebeda Dengan JAMPPII Tulungagung Yang Saran Masukan Edukatif, Kritikan JAMPPII RI Justru Pedas, Berdasarkan Realitanya Ketua JAMPPII RI Angkat Bicara.

“Apakah Mungkin Masyarakat Dapat Melihat Manfaat dari Debat Pilkada Kemarin? Saya Rasa Zonk, Lihat saja Di Platform-Platform Media Sosial Tulungagung mulai dari ig, Facebook, dan lain lain itu.. Merekapun Juga Menilai Debat Kemarin Unfaedah, Tidak Seperti yang di angan-angankan” – Ujar Raden Ali

Menurut JAMPPII Kegiatan Debat Pilkada Seperti Kemarin itu jika diteruskan dengan Model Kemarin akan Menjadi Tontonan Ketidaklayakan Calon-calon Kepala Daerah Tulungagung dipertontonkan,

“Pasalnya Audien Beserta Penonton dari Gen Z Pun Hampir Tidak Menangkap Isi Acara Debat Kemarin” – Ujar Raden Ali

Menurut JAMPPII Banyak Kekurangan dari Debat Pilkada Kemarin, Debat Antar Kandidat Bupati dan Wakil Bupati di Jawa Timur khususnya Tulungagung adalah “Nota Hitam” Portofolio Calon, Mulai dari Visi Misi yang Tidak Dihiraukan dan Diutamakan, Serta Penyampaian yang Berkesan Srampangan.

“Ini Menjadi Problem, Debat Kemarin itu Hemat Berfikirnya kan Harus Menjadi Ajang Pembeda Kan? antara Calon satu dengan Yang Lainnya, Sebagian Kalangan mungkin menganggap tradisi debat dalam pemilu sebagai sesuatu yang sudah biasa, Namun Seperti yang kita saksikan Bersama Kemarin itu Menjadi Sangat Tidak Biasa sama sekali, dan itu akan Terus menjadi angan-angan Masyarakat, Terutama Jejak Digital” – Tambah Raden Ali

Menurut JAMPII Karena Sudah Menjadi Kebiasaan dalam Sebuah Agenda Pemilu maupun Pilkada, Hasil Dari Tontonan Kemarin , Debat Menjadi Dianggap tidak Spesial Lagi, Mulai dari Banyaknya Penyampaian yang Blunder, Hingga Visi-Misi yang tidak Bisa Disajikan Sama Sekali .

“Debat telah kehilangan daya ”magis”-nya sebagai momen politik yang memiliki nilai khusus” -Ujar Raden Ali

Disisi Lain Komisioner atau Ketua JAMPPII RI Tulungagung Menambahkan .

“Ya Kita lihat Nantinya dalam debat kandidiat Selanjutnya, Semoga Bisa Lebih Baik dan Edukatif serta Dalam Penyampaiannya tidak Serampangan Seperti yang dikatakan Pak Ketua JAMPPII RI tadi” – Ujar Muntholib (-red DM)

banner 325x300