BARANUSA Melalui Pemdes Demuk dan Pemkab Tulungagung akan Pecahkan MURI, Begini Agendanya …

banner 120x600
banner 468x60

SUARABINTARA.COM – Tulungagung, Rencana pencapaian Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) akan kembali digelar di Kabupaten Tulungagung. Ruatan Agung dan Pencapaian Rekor MURI ini direncanakan di Desa Demuk Kecamatan Pucanglaban.

Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (BARANUSA) bersama Pemkab Tulungagung melalui Pemerintah Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban berencana memecahkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 17 Oktober mendatang. Jenis rekor yang akan dipecahkan yaitu Penyajian Takir Plontang Terbanyak di Indonesia.

banner 325x300

Setidaknya akan ada 13 ribu takir plontang bakal disajikan dalam acara kenduri masal ruatan agung yang juga rangkain dari memperingati hari jadi Desa Demuk ke 131 yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2024, mendatang.

Desa Demuk sendiri merupakan satu satunya desa di Tulungagung yang rutin memperingati hari ulang tahunnya. Untuk persiapan acara ini, belasan rombongan Baranusa dan Kepala Desa Demuk berkoordinasi dengan Pj Bupati Tulungagung di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso, Rabu (14/8/2024).

“Pertemuan ini dalam rangka kordinasi dan memantapkan persiapan ruatan agung di Desa Demuk dan menuju rekor MURI penyajian takir plontang terbanyak,” ujar Sekjen Baranusa YM R Ali Sodik sesaat usai pertemuan dengan Pj. Bupati Tulungagung.

Menurutnya, Baranusa sudah menghubungi beberapa kementerian bahwa Tulungagung akan punya hajat dengan tujuan agar tercipta situasi yang kondusif. Bahkan pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan MURI dan menyampaikan naskahnya.

Selain itu, rekor MURI tersebut juga sebagai apresiasi atas kinerja Pj Bupati Heru Suseno yang telah bekerja semaksimal mungkin membawa Tulungagung aman dan damai. Ia menyampaikan tak hanya Tulungagung, Baranusa juga telah memberikan apresisasi kepada beberapa kepala daerah di Nusantara atas pencapaiannya.

“Rekor MURI nanti adalah kado kenang-kenangan dari Pemdes Demuk bersama Baranusa kepada Pj Bupati Tulungagung,” tambahnya.

Raden Ali juga mengatakan, Ruwatan Agung dan pencapaian rekor MURI nanti akan menggunakan takir plontang non plastik yang ramah lingkungan. Karena dilaksanakan malam hari maka juga dihiasi seribu oncor dengan suasana ruwatan.

Tak hanya itu, Baranusa juga akan mendokumentasikan pembuatannya dan dinarasikan untuk pembelajaran generasi yang akan datang.

Sementara itu, Pj. Bupati Tulungagung Heru Suseno dalam pertemuan itu mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Terlebih takir plontang adalah sesuatu yang baru baginya yang bisa jadi di luar Tulungagung tidak dikenali.

Ruatan dan pencapaian rekor MURI bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan adat dan budaya kepada masyarakat lain agar suatu daerah bisa dikenal ciri khas dan identitasnya.

“Kita sambut acara Ruwatan agung itu sebagai salah satu acara adat budaya di Tulungagung dan memperkenalkan takir plontang kepada masyarakat luas,” katanya.

Ditanya terkait pencapaian rekor MURI, Heru menyebut rekor MURI adalah rekor yang harus dicapai dalam jumlah tertentu. Sehingga semua harus dipersiapkan sejak awal.

“Info dari teman-teman Baranusa dan pak Kades Demuk  itu nanti akan melibatkan ribuan masyarakat. Semoga sukses,” pungkasnya.

banner 325x300