Dinas kebudayaan dan pariwisata Tulungagung kerjasama dengan Yasendam Bekali Juru Pelihara Cagar Budaya Se-Kabupaten Tulungagung

banner 120x600
banner 468x60

SUARABINTARA.COM – Tulungagung, (9/06/2023) – Dinas kebudayaan dan pariwisata Tulungagung bersama Yasendam (Yayasan Sentono Dalem Perdikan Majan) Kabupaten Tulungagung menggelar pembekalan khusus bagi juru pelihara cagar budaya se-Kabupaten Tulungagung. Langkah ini diambil sebagai upaya dalam mengatasi degradasi kebudayaan yang terjadi di wilayah tersebut. Pelatihan ini diikuti oleh puluhan juru pelihara cagar budaya dari berbagai situs budaya di Tulungagung.

banner 325x300

Degradasi kebudayaan menjadi isu yang semakin meresahkan di berbagai daerah di Indonesia, dan Tulungagung tidak terkecuali. Situs-situs bersejarah dan warisan budaya di Kabupaten Tulungagung menghadapi berbagai tantangan, termasuk kerusakan fisik, kurangnya pemahaman masyarakat, dan faktor alam yang dapat mempengaruhi kelestariannya.

Dalam pembekalan yang berlangsung di Kantor Bintara Center – Bumi Kasepuhan Perdikan Majan, Kedungwaru, Tulungagung, Yasendam memberikan pembekalan kepada para juru pelihara cagar budaya tentang pentingnya peran mereka dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal. Selain itu, mereka juga diberikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam pemeliharaan dan perawatan situs-situs budaya.

Dr. Raden Moh. Ali Sodik, M.Pd.I., M.H., Ketua Yasendam, menyampaikan pentingnya upaya kolaboratif dalam mengatasi degradasi kebudayaan serta memajukan kesejahteraan juru pelihara Se-Kabupaten Tulungagung.

“Kalau berbicara Tulungagung, tidak akan lepas dari sejarah Kyai Ageng Raden Khasan Mimbar. Ini Terbukti Bupati yang memimpin Kadipaten Ngrowo sampai Tulungagung masih cucu dari Mbah Khasan Mimbar. Jadi jangan heran jika majan menjadi tonggak peradaban Tulungagung, memang seperti ini adanya.” Ujar Raden Ali

Kemudian Melalui Sarasehan serta pembekalan ini kami berharap Yasendam sebagai promotor penggerak dalam program kooperatif dan progresif kedepan. kami ingin memberdayakan juru pelihara cagar budaya sebagai agen perubahan yang dapat berperan aktif dalam upaya pelestarian kebudayaan, tentunya dengan kolaborasi dinas terkait” Sambung Raden Ali.

Kemudian Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tulungagung dalam hal ini diwakili oleh Bapak Winoto,S.Sos dalam sambutannya menyampaikan urgensi peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) Juru Pelihara merupakan hal yang penting. Hal ini berorientasi pada pemajuan cagar budaya di Kabupaten Tulungagung.

“Disini ada 58 Juru Pelihara, baik dari BPCB (Badan Pelestarian Cagar Budaya) maupun dari pemkab Tulungagung. Data kami di Tulungagung ada kurang lebih 468 cagar budaya dengan juru pelihara sejumlah 58 orang. Berkaitan dengan hal tersebut peningkatan SDM penting untuk pemajuan cagar budaya kedepan” Terang Win

Pemateri dalam pembekalan ini adalah Dr (c). Moh. Fathkur Rohman, M.Pd.I., Ki Wawan Susetya, Dr (c) Aladin Ali Raja, M.H.I. Selain memberikan pembekalan, Yasendam Kabupaten Tulungagung juga berencana untuk melakukan pendampingan jangka panjang kepada para juru pelihara cagar budaya. Pendampingan ini akan mencakup pemantauan situs-situs budaya, bimbingan teknis dalam pemeliharaan, serta pendekatan komunitas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebudayaan.

Diharapkan dengan upaya yang dilakukan oleh Yasendam dan kerja sama antara pemerintah daerah, juru pelihara cagar budaya, dan masyarakat, degradasi kebudayaan di Kabupaten Tulungagung dapat ditekan dan langkah-langkah pelestarian kebudayaan dapat diimplementasikan dengan lebih efektif. Melalui upaya bersama ini, warisan budaya Tulungagung dapat terjaga dan dinikmati oleh generasi mendatang.

banner 325x300