SUARABINTARA.COM, Tulungagung – Ratusan petani di Desa Ngrendeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung menggelar ritual Petik Padi Kaki Sedono lan Nini Sedono Miwiti Panen. Sebelum memanen padi ini, warga juga melakukan ritual dengan membawa ayam panggang utuh.
Ritual dengan membawa sesaji dan tumpengan ke sawah ini, sudah turun menurun dari nenek moyang dahulu. Hal ini, dipercaya oleh para petani dapat mencegah hama dan mengusirnya selama menanam padi.
“Jadi lokasi untuk ritual di tengah sawah tepat di taman widiyowati, kemudian kami kumpulkan para petani lalu kita berdoa bersama sama. Setelah berdoa kemudian kita bagi sesaji agar semua bisa menikmati hasil yang melimpah,” kata Mbah Kaidi, sesepuh petani Desa Ngrendeng Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung, Jum’at (23/5/2022).
Mbah Kaidi menambahkan, sebelum ritual, terlebih dahulu para petani mencari hari yang pas atau hari dengan kepercayaan berkah. Karena untuk orang jawa hari merupakan patokan untuk melakukan sesuatu.
“Sebelum tanam pasti mencari hari, karena hari yang pas akan mendapatkan hasil yang bagus. Jika itu di sepelekan, pasti tanamannya akan rusak dimakan hama maupun rusak karena hal lain. Untuk itu kami sebagai orang jawa tetap melestarikan kepercayaan peninggalan orang dahulu dengan membawa sedekah bumi ini, imbuhnya.
Barang bawaan sedekah bumi berupa makanan, sayur dan buah tersebut ditaruh mengelilingi areal Taman Widiyowati dengan penuh kegembiraan. Sebab usai ritual, mereka bakal menikmati jerih payahnya mengolah lahan karena padi yang mereka tanam siap dipanen
Setelah itu, salah satu tokoh masyarakat menggelar ritual tari Jaranan persembahan untuk Dewi Padi atau biasa dikenal dengan sebutan Dewi Sri. Tarian tersebut sebagai wujud syukur kepada Dewi Sri karena tanaman mereka tumbuh subur tanpa ada serangan hama.
Usai menggelar tarian Jaranan Jowo “Sentono Putro” pimpinan Bopo Muhadi, sesepuh desa itu kemudian menggelar ritual terakhir yaitu ritual petik padi dan doa bersama.
Senada itu Kepala Desa setempat menuturkan “Ini merupakan acara adat kami. Acara masyarakat Ngrendeng untuk upacara petik padi. Mudah-mudahan yang kami petik hari ini membawa berkah di masyarakat Ngrendeng dan Tulungagung pada umumnya,” kata Kepala Desa Ngrendeng, Nurjiman M.Pd. saat mengawali sambutannya.
Nurjiman menambahkan, “ritual petik padi merupakan tradisi tahunan yang diturunkan nenek moyang setiap musim panen tiba. Ia menyebutkan tradisi itu sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen. Apalagi Lembaga Adat Desa atau biasa disebut LAD Ngrendeng sudah terbentuk untuk melestarikan budaya dan tradisi desa setempat.
Semoga membawa keselamatan, kelancaran rizki bagi masyarakat Ngrendeng Gondang,” terang Nurjiman.
Usai melakukan ritual, warga menyantap tumpeng dan aneka sedekah bumi yang mereka bawa. Mulai dari ayam panggang, buah hingga jajanan pasar. Diharapkan, dengan ritual yang rutin digelar setiap panen dan sebelum menanam ini, bisa membuat berkah dan terhindar dari hama dan virus.
“Semoga musim tanam mendatang terhindar dari virus dan hama serta hasil panennya juga melimpah,” pungkasnya