SUARABINTARA.COM, Tulungagung –Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau dikenal sebagai Foot and Mouth Disease adalah penyakit hewan menular yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi. Guna pencegahan masuknya PMK di Tulungagung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung menggelar Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pada Ternak Bertempat di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Selasa (24/5/22) Siang.
Saat berkunjung ke Kabupaten Tulungagung, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Dr. drh. Iswahyudi, MP berharap PMK yang mewabah ini berada pada level yang ringan dengan tingkat resiko rendah sehingga jenis PMK ini dapat ditangani secara cepat.
Menurut Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Iswahyudi, dalam penanganan penyakit mulut dan kuku ini, jangan menunggu atau hanya mengharapkan bantuan dari Pemerintah Pusat. Selain itu juga dalam penanganan PMK di Tulungagung, kita bersepakat satu aksi satu kata bersama semua pihak yang terkait, sehingga tidak ada lagi ditemukan kendala dilapangan untuk melakukan penanganan PMK. Sementara untuk vaksin rencananya mulai dilakukan pada bulan Juni mendatang.
Rapat Koordinasi dan Sosialisasi PMK ini dihadiri oleh Bupati beserta Wakil Bupati Tulungagung, jajaran Forkopimda, OPD lingkup pemkab Tulungagung dan pelaku usaha peternakan yang berada di Tulungagung. Dengan narasumber dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Dr. drh. Iswahyudi, MP.
Lanjut Iswahyudi, kecepatan kesembuhan dipengaruhi oleh beberapa obat yang sesuai. “Yakni dengan pengobatan simptomatis, yaitu pemberian vitamin, analgesik, antibiotik, antipiretik dan penambah energi (ATP), serta pemutusan rantai penularan dengan desinfektan dan pembatasan pergerakan ternak,” jelas Iswahyudi.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, menjelaskan kepada seluruh instansi terkait di Tulunggung untuk bersinergi dan bekerjasama untuk mempertahankan Kabupaten Tulunggaung bebas PMK.
“Kami menghimbau kepada seluruh OPD dan instansi terkait, pelaku usaha peternakan serta partisipasi aktif seluruh masyarakat peternakan kabupaten tulungagung untuk saling bahu membahu mencegah masuknya pmk di Tulungagung,” himbau Maryoto.
Oleh karena itu, Maryoto menjelaskan menghimbau masyarakat agar tidak terlalu panik dengan wabah PMK ini meskipun menjelang Hari Raya Idul Adha, karena masih ada 99 persen sapi masih ada yang sehat, sehingga pasokan daging sapi sehat aman jelang Hari Raya Idul Adha. Terlebih lagi di Jawa Timur, kasus PMK ini tidak semua daerah terjangkit.
Pengawasan dan pengaturan lalu lintas hewan ternak juga dilakukan di masing masing daerah baik ditingkat provinsi maupun kabupaten. Ia berharap upaya yang dilakukan ini dapat mencegah kepanikan masyarakat serta memperkecil kesempatan bagi pihak yang ingin berspekulasi.
“Untuk pemotongan tetap dilakukan di pemotongan hewan dan dilakukan secara ketat, sudah ada surat edaran Menteri Pertanian terkait penanganan pemotongan hewan yang berada di rumah potong hewan” tutupnya.