SUARABINTARA.COM – Guna menghindari terjadinya gesekan dan perkelahian antar perguruan silat di Kabupaten Tulungagung, Jajaran Polres setempat bakal mengaktifkan kembali forum komunikasi dari seluruh perguruan silat yang ada di Kota Marmer.
Hal itu diungkapkan Kapolres Tulungagung melalui Kasat Reskrim Polres Tulungagung yang baru menjabat AKP Agung Kurnia Putra S.IK M.SI saat tampil di podcast Suara Bintara Media, Selasa (12/04/2022).
AKP Agung sapaan akrabnya menjelaskan “Menurut saya adalah suatu hal yang wajar dimanapun kita berdinas itu selalu harus siap apapun kejadiannya. mau itu kasus pencurian, perampokan, pembunuhan bahkan yang sedang trend sekarang di mana di Tulungagung adalah masalah perkelahian antara perguruan itu. Dimanapun kita berdinas seharusnya harus siap Jadi kalau dibilang kaget saya tidak terlalu kaget, tapi saya hanya mencoba mempelajari apa yang harus saya lakukan dan bagaimana treatment treatment yang harus kita terapkan di kota Tulungagung ini karena akan setiap wilayah itu punya karakter-karakter masing-masing.”
AKP Agung Kurnia menambahkan, pengungkapan kasus yang bisa meredam namanya konflik-konflik dari masyarakat dari deret pertama dari perguruan silat ini karena mereka dari perguruan ini pun sebenarnya yang mereka inginkan itu hanya pengakuan saja. Pengakuan bahwa perguruan mereka lebih hebat dari yang lain, lebih hebat dalam hal lebih banyak anggota dan lebih tangguh serta lebih segala macam dan itu yang didoktrin dari awal.
Sering sekali mendapatkan kasus seperti ini sama perkelahian dan kejadian pengeroyokan yang hanya diawali dari bertemunya kedua belah pihak antar perguruan. Entah itu berbeda mana saja mereka bertemu ujung-ujungnya berantem, ujung-ujungnya ada disitu konflik disitulah mulai terjadi nanti gesekan.
Lanjut AKP Agung yang pernah menjadi Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya ini, “Ke depan mungkin akan bisa lebih ditingkatkan lagi semacam pertemuan antar perguruan bukan hanya pimpinan tapi juga masuk dari bawah bawahnya, di anggota-anggotanya ini untuk memupuk kebersamaan. Saya itu termasuk salah satu orang yang bangga dengan kebudayaan Indonesia jadi termasuk salah satu nya pencak silat. Pencak silat sudah diakui oleh dunia bahwa salah satu kebudayaan Indonesia yang paling berharga bahkan semua-semua beladiri itu akarnya dari pencak silat.”
“Tolong dijaga lah, dijaga emosinya, dijaga egonya, bahwa ini kan masih dalam nuansa Ramadhan. Tolong jangan ada lagi yang bersinggungan antara perguruan maupun antar kelompok, kita tidak berbicara perguruan tertentu, kita berbicara kelompok perguruan silat macam-macam yang harus bersatu membangun citra positif. Pencak silat itu yang awalnya positif. Kok bisa menjadi negatif sekarang ini, mungkin karena faktor lingkungan. Saran saya kepada orangtua mungkin kalau memang anaknya mau ikut perguruan silat itu bagus, tetapi alangkah baiknya dikontrol. Materi kontrol itu misalnya kalau sudah latihan selesai pulang, yang jadi masalah adalah pada saat latihan mereka pulang nongkrong-nongkrong, ketemu di situlah terjadi gesekan-gesekan” lanjutnya.
Berdasarkan data Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Tulungagung, tercatat ada 13 perguruan pencak silat yang sudah terdaftar. Selain itu ada sau perguruan pencak silat yang belum terdaftar di IPSI Tulungagung.
Sementara itu, Host senior Suara Bintara Media Doni Iswara, mengaku perguruan pencak silat ada satu catatan yang cukup menarik di Tulungagung dinamis dari catatan-catatan yang ada kegiatan-kegiatan perguruan-perguruan silat itu klasik sebenarnya, antar anggota terjadi semacam provokasi-provokasi dari doktrin yang dilakukan. catatan-catatan masa lalu di wilayah kepolisian itu biasanya perlu dilakukan semacam forum silaturahmi secara berkesan kesinambungan dalam konteks ini menjalin komunikasi
Doni menambahkan, dengan adanya beberapa anggota perguruan pencak silat dalam forum komunikasi tersebut, diharapkan bisa meredam para anggota perguruan yang nakal. Mereka pula yang akan menengahi dan mendamaikan, jika ada gesekan di antara anggota perguruan silat.
“Polres Tulungagung harus punya inovasi bagi mengantarkan situasi Tulungagung menjadi situasi yang benar-benar diharapkan. Situasi aman yang benar-benar bisa dinikmati oleh masyarakat sehingga sinergitas antara kawan-kawan pemuda termasuk juga masyarakat orang tua, guru-guru kemudian juga kelompok-kelompok perguruan silat apapun, kelompok-kelompok komunitas apapun dan pihak aparat kepolisian sama-sama untuk menjaga Tulungagung menjadi yang terbaik” Pungkasnya.